Selamat malam semuanya...
Alhamdulillah yah, masih diberi kesempatan buat ngetik hehe. Betul, segala sesuatu perlu disyukuri, bahkan nikmat sekecil apa pun ☺
Ijinkan aku bertanya yaa, ngga susah kok pertanyaannya. Pertanyaan: “Siapa yang percaya sama mimpi?” Hayo ngaku, siapa yang percaya? Percaya sih boleh percaya, tapi yang paling penting percaya sama yang di Atas ya. Karena bisa fatal banget kalau ngga percaya (krik krik).
Kenapa sih nanyain ginian? Jadi dulu aku pernah kepikiran buat ikut konferensi Internasional. Pernah juga kutulis di salah satu cabang life maping yang aku bikin buat nglengkapin suatu persyaratan di kegiatan. Jadi, aku tulis saja sebagai formalitas. Merealisasikannya saja rasa-rasanya belum sampai terfikirkan lagi, atau bahkan lupa.
Dan ternyata Dia mendengarnya. Tanggal 9-10 Agustus kemarin aku baru saja mempresentasikan paper di SMICBES dan SMICSOS. Aku saja baru menyadari kalau aku pernah menulisnya dalam salah satu daftar capaian yang aku tulis satu tahun lalu. Percaya ngga percaya alam bawah sadar kita merefleksikan dalam bentuk tindakan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan. Dengan catatan itu memang benar-benar berasal dari deepest motivation.
Entah angin apa yang membawaku sampai pada titik itu. Norak? Absolutely yes. Soalnya aku ngga pernah presentasi ginian, apa lagi pake bahasa Inggris. Soalnya aku juga ngga jago-jago amat, bisa dibilang Bahasa Inggris pernah masuk daftar mata pelajaran yang ngga aku senangi saat masih di bangku sekolah. Tapi guys, tahu ngga sih Bahasa Inggris itu penting banget (jelas sudah tahu ya, aku aja yang cara berfikirnya kurang berkembang dari dulu-dulu). Ya begitu deh, motivasi buat belajar bahasa satu ini jadi terus digali (semoga istiqomah).
Banyak hal yang aku pikirkan. Apa lagi menyoal question and answer session, khawatir kalau ngga ngerti dan ngga tahu mau jawab apa. Kalau presentasi in sha Allah bisa diantisipasi jauh-jauh hari sembari latihan dan mungkin sedikit hafalan hehe (jujur closing sama opening aku hafalan, kata tips yang aku tahu, kedua hal itu penting buat bikin presentasi berkesan :D)
Tapi perlu diingat juga kalau ingin naik kelas (meng-upgrade diri) siap-siap buat cintai prosesnya (sembari cintai doi juga ngga papa asalkan sudah halal ☺). Salah satu capaian ini mungkin juga tak seberapa dengan kawan-kawan yang lain, tapi bagiku menjadi sutau pengalaman yang berkesan (niatnya aku mau nulis yang part II). Bukan niat untuk membanding-bandingkan, karena setiap bunga punya masa mekarnya masing-masing. Begitu juga aku. Banyak sekali kawan yang sudah melakukan hal lain yang lebih berkesan, tapi pun ini juga salah satu pengalaman yang berkesan buatku sebagai salah satu kisah yang akan kuingat, atau bisa juga sebagai batu loncatan buat naik kelas lagi. Dan sebenernya bukan seberapa berkesan juga guys, tapi seberapa banyak kita bisa mengambil pelajaran dari suatu peristiwa (just my opinion). Misalkan saja, habis ikut konferensi ini aku makin termotivasi buat belajar lebih soal research. Apa lagi habis dapat kritik dan saran dari peserta lain, intinya kapsitas dan kemampuanku dalam hal ini masih banyak sekali yang perlu dibenahi. :D
Percayalah kalau kita bisa! Tulis saja apa yang kita maui, kita senangi, kita ingini. Semoga semua itu bisa menjadi nyata dengan usaha yang ikhlas. Sayangnya aku bukan seorang motivator yang andal, jadi boleh percaya boleh engga.
See ya!
Cialcap, 17 Agustus 2017
07:18
Dirgahayu Indonesia, 72 tahun :)
No comments:
Post a Comment