Perubahan Respirasi
I.
Tujuan
Mengetahui reaksi berantai dari amilum
menjadi glukosa menjadi alkohol menjadi asam cuka oleh Sacaromices cereviceae.
II.
Alat
dan Bahan
Ø Alat
|
Ø Bahan
|
1. Baskom
2 buah
2. Plastik
besar 2 warna
3. Plastik
bening 4-5 lembar
4. Termometer
5. Plat
tetes
6. Nampan
7. Streples
8. Gunting
9. Gelas
kimia
10. Pipet
|
1. Singkong
2kg
2. Ketan
2kg
3. Ragi
secukupnya
4. Gula
pasir 4sdm
5. Daun
pisang 3 helai daun
6. Lugol/Iodin
|
III.
Cara
Kerja
A. Cara
kerja pembutan tape ketan
1. Ketan putih dicuci hingga bersih, rendam kurang lebih
selama 2 jam dan ditiriskan
2.
Rebus
ketan hinggasetengah matang, kemudian dianggat
3.
Ketan
dicuci kembali sampai bersih, kemudian di kukus
4.
Setelah
ketan benar-benar matang, ketan diangkat dan didinginkan
5.
Setelah
ketan kukus dingin, taburi ragi yang sudah dihaluskansebanyak enam butir dengan
menggunakan ayak
6.
Aduk
ketan tersebut hingga merata
7.
Bungkus
ketan putih yang sudah diberi ragi dengan daun pisang, dan ditaburi gula pasir
satu puncuk sendok teh.
8.
Ketan
yang sudah dibungkus diletakkan dalam tempat yangtertutup rapat untuk melakukan
fermentasi
9.
Didiamkan
selama 3 hari
10. Setelah tercium bau wangi, tape ketan
siap untuk dikonsumsi.
B. Cara
kerja pembuatan tape singkong
1.
Singkong
dikupas dan dicuci bersih
2.
Potong
singkong sesuai selera
3.
Singkong
dikukus sampai matang
4. Singkong diangkat dan tunggu sampai
dingin
5. Setelah dingin, latakkan singkong ke
dalam wadah dan taburi ragi yang sudah dihaluskan sebanyak enam butir
menggunakan ayak
6.
Aduk
singkong sampai ragi tersebar secara merata
7.
Bungkus
singkong dengan menggunakan daun pisang
8. Setiap satu bungkus singkong diberi satu
pucuk sendok makan gula pasir
9. Bungkus tape singkong diletakkan dalam
wadah tertutup untuk melakukan proses fermentasi
10. Diamkan selama 3 hari
11. Setelah tercium bau wangi, tape singkong
siap untuk dikonsumsi.
IV.
Tabel
Hasil Pengamatan
A.
Tape
Ketan
Hari
ke-
|
Amilum
|
Glukosa
|
Alkohol
|
Asam
cuka
|
Suhu
|
Keterangan
|
1
|
++++
|
-
|
-
|
-
|
28o C
|
++++ = banyak sekali
|
2
|
+++
|
+
|
+
|
+
|
31o C
|
+++ = banyak
|
3
|
+++
|
++
|
+
|
+
|
28,5o C
|
++ = sedang
|
4
|
+++
|
++++
|
++
|
++
|
27o C
|
+ = sedikit
|
5
|
++
|
+++
|
+++
|
+++
|
27o C
|
-
= tidak ada
|
6
|
+++
|
+
|
++++
|
++++
|
27,5o C
|
|
B.
Tape
Singkong
Hari
ke-
|
Amilum
|
Glukosa
|
Alkohol
|
Asam
cuka
|
Suhu
|
Keterangan
|
1
|
+++
|
-
|
-
|
-
|
28o C
|
++++ = banyak sekali
|
2
|
++++
|
+
|
+
|
-
|
31o C
|
+++ = banyak
|
3
|
++++
|
++
|
++
|
+
|
28o C
|
++ = sedang
|
4
|
++++
|
+++
|
++
|
+++
|
27o C
|
+ = sedikit
|
5
|
+++
|
+++
|
+++
|
++++
|
29o C
|
-
= tidak ada
|
6
|
++
|
-
|
++++
|
++++
|
28o C
|
|
1. Amilum
terbentuk paling banyak pada bahan ketan di hari ke-1, sedangkan pada bahan
singkong amilum terbentuk paling banyak di hari ke-2, 3, dan 4
2. Gkukosa
terbentuk paling banyak pada bahan ketan di hari ke-4, sedangkan pada bahan
singkong glukosa terbentuk paling banyak di hari ke-4 dan 5
3. Pada
bahan ketan dan singkong, alkohol terbentuk paling banyak di hari ke-6
4. Asam
cuka yang terbentuk paling banyak pada bahan ketan adalah di hari ke-5,
sedangan asam cuka yang terbentuk paling banyak pada bahan singkong adalah di
hari ke-5 dan 6
5. Suhu
optimal untuk proses pembuatan tape ketan yaitu pada suhu 27o C,
sedangkan suhu optimal untuk proses pembuatan tape singkong yaitu pada suhu 29o
C
6. Pada
tape ketan tebentuk asam cuka terbanyak yaitu pada suhu 27o C,
sedangkan pada tape singkong terbentuk asam cuka terbanyak pada suhu 29oC
7. Pada
tape ketan tebentuk glukosa terbanyak yaitu pada suhu 27o C,
sedangkan pada tape singkong terbentuk glukosa terbanyak pada suhu 29o C
8. Pada
tape ketan terbentuk alkohol palng panyak pada suhu 27,5o C,
sedangkan tape singkong terbentuk alkohol paling banyak pada suhu 28o C.
9. Reaksi
berantai Amylum menjadi asam cuka :
C6H10O6
(amilum) C6H12O6
(glukosa) C2H5OH(alkohol)
Sacaromices cereviceae Sacaromices cereviceae
CH3COOH (asam cuka)
Sacaromices
cereviceae
VI.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian,
ternyata dapat disimpulkan bahwa :
1.
Proses pembuatan tape
melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Saccharomyces
cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat
(fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida.
2.
Suhu lingkungan sangat
mempengaruhi banyaknya kadar amilum, glukosa, alkohol, dan asam cuka yang
dihasilkan dari proses fermentasi.
3.
Fermentasi yang terjadi pada tape
ketan dan singkong terjadi selama 3-4 hari. Selain itu, dalam proses pembuatan
tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut
berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen.
Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih
cepat dibandingkan dengan ketan/singkong yang diletakkan di tempat terbuka.
4.
Lamanya proses fermentasi
mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan. Semakin lama, semain banyak kadar
alkoholnya.
Laporan ini disusun oleh :
1. Destri
Karlina (05)
2. Eka Purwaningsih (09)
3. Ivena Amerandra (11)
4. Kholifatur Rosyad (12)
5. Rahma Sufiani (23)
6. Roro Nusandari (24)
Kelas : XII IPA 2