Thursday, October 24, 2013

Fermentasi Alkohol (Pembuatan Tape Singkong dan Tape Beras Ketan)

Thursday, October 24, 2013

Perubahan Respirasi

I.                   Tujuan
Mengetahui reaksi berantai dari amilum menjadi glukosa menjadi alkohol menjadi asam cuka oleh Sacaromices cereviceae.
II.                Alat dan Bahan
Ø  Alat
Ø  Bahan
1.      Baskom 2 buah
2.      Plastik besar 2 warna
3.      Plastik bening 4-5 lembar
4.      Termometer
5.      Plat tetes
6.      Nampan
7.      Streples
8.      Gunting
9.      Gelas kimia
10.  Pipet

1.      Singkong 2kg
2.      Ketan 2kg
3.      Ragi secukupnya
4.      Gula pasir 4sdm
5.      Daun pisang 3 helai daun
6.      Lugol/Iodin


III.             Cara Kerja
A.    Cara kerja pembutan tape ketan
1.      Ketan putih dicuci hingga bersih, rendam kurang lebih selama 2 jam dan ditiriskan
2.      Rebus ketan hinggasetengah matang, kemudian dianggat
3.      Ketan dicuci kembali sampai bersih, kemudian di kukus
4.      Setelah ketan benar-benar matang, ketan diangkat dan didinginkan
5.      Setelah ketan kukus dingin, taburi ragi yang sudah dihaluskansebanyak enam butir dengan menggunakan ayak
6.      Aduk ketan tersebut hingga merata
7.      Bungkus ketan putih yang sudah diberi ragi dengan daun pisang, dan ditaburi gula pasir satu puncuk sendok teh.
8.      Ketan yang sudah dibungkus diletakkan dalam tempat yangtertutup rapat untuk melakukan fermentasi
9.      Didiamkan selama 3 hari
10.  Setelah tercium bau wangi, tape ketan siap untuk dikonsumsi.

B.     Cara kerja pembuatan tape singkong
1.      Singkong dikupas dan dicuci bersih
2.      Potong singkong sesuai selera
3.      Singkong dikukus sampai matang
4.      Singkong diangkat dan tunggu sampai dingin
5.      Setelah dingin, latakkan singkong ke dalam wadah dan taburi ragi yang sudah dihaluskan sebanyak enam butir menggunakan ayak
6.      Aduk singkong sampai ragi tersebar secara merata
7.      Bungkus singkong dengan menggunakan daun pisang
8.      Setiap satu bungkus singkong diberi satu pucuk sendok makan gula pasir
9.      Bungkus tape singkong diletakkan dalam wadah tertutup untuk melakukan proses fermentasi
10.  Diamkan selama 3 hari
11.  Setelah tercium bau wangi, tape singkong siap untuk dikonsumsi.

IV.             Tabel Hasil Pengamatan
A.    Tape Ketan
Hari ke-
Amilum
Glukosa
Alkohol
Asam cuka
Suhu
Keterangan
1
++++
-
-
-
28o C
++++ = banyak sekali
2
+++
+
+
+
31o C
+++ = banyak
3
+++
++
+
+
28,5o C
++ = sedang
4
+++
++++
++
++
27o C
+ = sedikit
5
++
+++
+++
+++
27o C
-          = tidak ada
6
+++
+
++++
++++
27,5o C




B.     Tape Singkong
Hari ke-
Amilum
Glukosa
Alkohol
Asam cuka
Suhu
Keterangan
1
+++
-
-
-
28o C
++++ = banyak sekali
2
++++
+
+
-
31o C
+++ = banyak
3
++++
++
++
+
28o C
++ = sedang
4
++++
+++
++
+++
27o C
+ = sedikit
5
+++
+++
+++
++++
29o C
-          = tidak ada
6
++
-
++++
++++
28o C



V.                Pembahasan
1.      Amilum terbentuk paling banyak pada bahan ketan di hari ke-1, sedangkan pada bahan singkong amilum terbentuk paling banyak di hari ke-2, 3, dan 4
2.      Gkukosa terbentuk paling banyak pada bahan ketan di hari ke-4, sedangkan pada bahan singkong glukosa terbentuk paling banyak di hari ke-4 dan 5
3.      Pada bahan ketan dan singkong, alkohol terbentuk paling banyak di hari ke-6
4.      Asam cuka yang terbentuk paling banyak pada bahan ketan adalah di hari ke-5, sedangan asam cuka yang terbentuk paling banyak pada bahan singkong adalah di hari ke-5 dan 6
5.      Suhu optimal untuk proses pembuatan tape ketan yaitu pada suhu 27o C, sedangkan suhu optimal untuk proses pembuatan tape singkong yaitu pada suhu 29o C
6.      Pada tape ketan tebentuk asam cuka terbanyak yaitu pada suhu 27o C, sedangkan pada tape singkong terbentuk asam cuka terbanyak pada suhu 29oC
7.      Pada tape ketan tebentuk glukosa terbanyak yaitu pada suhu 27o C, sedangkan pada tape singkong terbentuk glukosa terbanyak pada suhu 29o C
8.      Pada tape ketan terbentuk alkohol palng panyak pada suhu 27,5o C, sedangkan tape singkong terbentuk alkohol paling banyak pada suhu 28o C.
9.      Reaksi berantai Amylum menjadi asam cuka :
C6H10O6 (amilum)               C6H12O6 (glukosa)               C2H5OH(alkohol)

                                    Sacaromices cereviceae                    Sacaromices cereviceae

               CH3COOH (asam cuka)

                      Sacaromices cereviceae


VI.             Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat disimpulkan bahwa :
1.      Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida.
2.      Suhu lingkungan sangat mempengaruhi banyaknya kadar amilum, glukosa, alkohol, dan asam cuka yang dihasilkan dari proses fermentasi.
3.      Fermentasi yang terjadi pada tape ketan dan singkong terjadi selama 3-4 hari. Selain itu, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan/singkong yang diletakkan di tempat terbuka.
4.      Lamanya proses fermentasi mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan. Semakin lama, semain banyak kadar alkoholnya.


Laporan ini disusun oleh :
1.      Destri Karlina (05)
2.      Eka Purwaningsih (09)
3.      Ivena Amerandra (11)
4.      Kholifatur Rosyad (12)
5.      Rahma Sufiani (23)
6.      Roro Nusandari (24)
     Kelas : XII IPA 2